Senin, 02 Maret 2009

SELASA, 17 FEBRUARI 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)

BcE: Kej.6:5-8.7:1-5.10; Mzm.29:1a.2.3ac-4.3b.9b-10; Mrk.8:14-21.


Ada dua hal yang dibentangkan dalam injil hari ini. Pertama, nasihat agar berhati-hati terhadap ragi orang-orang Yahudi. Ini adalah endapan dari pertikaian antara orang Yahudi dan orang Kristiani pertama dulu. Pertikaian itu tampak dalam injil. Kehadiran orang Yahudi dianggap berbahaya karena mereka tidak menghendaki orang Kristiani. Itulah sebabnya mereka harus diwaspadai. Kedua, hardikan Yesus terhadap para muridNya. Tampaknya Yesus marah dan kecewa karena mereka belum juga mengerti walaupun mereka mempunyai mata dan telinga. Yesus sudah mengerjakan banyak mukjizat. Seharusnya mukjizat itu sudah cukup sebagai bukti untuk percaya kepadaNya. Tetapi mereka masih juga menjadikan “roti” sebagai pokok yang mereka perbincangkan dengan penuh kegelisahan. Itulah yang menyebabkan Yesus menghardik mereka dengan keras: Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempuyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Ya, itu hardikan keras. Mari kita berusaha agar jangan kita bertegar hari seperti di Meriba, seperti di Masa, di padang Gurun, ketika nenek moyangmu mencobai Aku. Demikian kata si pemazmur yang terus bergema sepanjang waktu.


Tidak ada komentar: