Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE: Yes.50:4-9a; Mzm.69:8-10.21bcd-22.31.33-34; Mat.26:14-25.
Dalam Injil kemarin kita sudah membaca drama tragedi pengkhianatan Yudas versi Yohanes. Hari ini kita masih membaca drama tragedi yang sama tetapi versi Mateus. Yudas menjual Yesus kepada para imam kepala seharga tiga puluh uang perak. Setelah harga dibayar maka si pembeli pun mempunyai “hak” atas orang yang dibelinya. Drama tragedi pengkhianatan itu terjadi sebelum perjamuan kasih, agape. Dalam agape itu disingkaplah tragedi pengkhianatan itu. Yang lebih menyakitkan lagi, Yudas, dalam perjamuan kasih itu, berlagak seperti tidak tahu apa-apa dan karena itu ia juga ikut bertanya-tanya. Padahal dia sudah tahu. Sebab dialah yang telah menjual Yesus. Ya, nyawa manusia begitu murahnya. Badan manusia begitu murahnya. Ini sebuah pelecehan terhadap kemanusiaan, terhadap imago dei. Manusia diperdagangkan oleh sesamanya. Tidak heran bahwa drama perdagangan manusia itu masih terjadi juga hingga dewasa ini. Konon uang hasil perdagangan manusia menempati urutan ketiga dari total pendapatan dunia setelah hasil perdagangan senjata, minyak, lalu hasil dagang manusia. Ini menyedihkan. Perjuangan kemanusiaan kita masih sangat berat ke depan, untuk menyetop perdagangan manusia, pemerkosaan, penyanderaan, peperangan. Hendaklah selalu ingat bahwa manusia bukanlah sampah, melainkan manusia adalah citra Allah. Ingat, ada banyak Yudas di sekitar kita. Mari kita waspada terhadap mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar