Selasa, 07 April 2009

SELASA, 07 APRIL 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)

BcE: Yes.49:1-6; Mzm.71:1-2.3-4a.5-6ab.15.17; Yoh.13:21-22.26-38.


Menarik bahwa injil hari ini menjejerkan tindakan dua orang berbeda. Tindakan pertama ialah pengkhianatan Yudas. Kedua, nubuat Yesus bahwa Petrus akan menyangkal Dia. Ya, ini drama pengkhianatan. Keduabelas murid hidup dalam relasi perjanjian dengan Tuhan. Dalam relasi itu mereka hidup bersama, berjalan bersama, makan bersama, makan dari satu meja, makan dari satu roti, companion, cum-panis. Tetapi Yudas tega mengkhianati relasi itu: orang yang makan satu roti dengan aku, mengkhianati aku, kata mazmur. Itu terjadi pada Yesus. Hidup kita adalah hidup dalam janji: janji nikah, kaul, janji baptis. Jika janji itu dilanggar, maka ada yang rusak, ada yang bolong. Ada yang sakit, badan dan jiwa. Pengkhianatan itu menyakitkan. Yesus mengalami hal itu. Relasi itu dinodai Petrus yang menyangkal. Penyangkalan juga sebentuk pengingkaran terhadap relasi janji. Itu juga menyakitkan. Tetapi berbeda dengan nasib Yudas, Petrus diterima kembali dalam rekonsiliasi. Yudas tidak. Mungkin dosa pengkhianatan lebih berat dari dosa penyangkalan. Tetapi keduanya tetaplah dosa. Yang satu dengan perkataan, yang lain dengan perbuatan. Maka dalam Confiteor kita berkata, “...bahwa saya telah berdosa dengan pikiran, perkataan, perbuatan, dan kelalaian.” Kita juga bisa terjebak dalam dosa seperti itu. Maka kita harus selalu sadar dan dengan rendah mengakui dosa kita.


Tidak ada komentar: