Selasa, 12 Mei 2009

MINGGU, 21 JUNI 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M., (EFBE@fransisbm)

BcE. Ayb.38:1,8-11; Mzm.106:23-24.25-26.28-29.30-31; 2Kor.5:14-17; Mrk.4:35-41.


Injil hari ini mengisahkan salah satu mukjizat kosmis-naturalis yang dikerjakan Yesus, yaitu meredakan angin badai di danau. Kisah ini sangat terkenal dan mengandung banyak makna simbolis. Pertama, ajakan Yesus untuk “bertolak ke seberang.” Ini lambang perjalanan hidup. Hidup penuh dengan pengalaman dan keputusan untuk “menyeberang.” Harus ada keberanian untuk menyeberang agar mendapat pengalaman baru dan cakrawala wawasan baru. Kedua, laut itu sendiri juga bermakna simbolis. Laut adalah simbol kehidupan. Ketiga, laut yang membadai juga simbolis. Hidup tidak selalu serba mulus. Ada gejolak, turun dan naik. Sebentar jadi anggota DPR, sebentar tidak menjadi apa-apa dan siapa-siapa. Tetapi dengan hidup bersama dan dalam Yesus, semua simbol itu bisa dipoles sedemikian rupa agar menjadi bermakna. Kisah injil ini mengingatkan kita akan karya agung Yahweh yang membuat Ayub membungkam tidak bisa menjawab dan ia pun terjeblos dalam rasa kekecilan dan kehinaan sebagai makhluk (Bac.I). Tidak ada cara lain selain meloncat ke dalam rasa kagum dan pujian. Kiranya loncatan itulah yang membawa orang menuju ke martabat sebagai ciptaan baru seperti dikisahkan dalam Bacaan II kita: siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru.


Tidak ada komentar: