Kamis, 04 Juni 2009

JUM'AT, 05 JUNI 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)

BcE.Tb.11:5-17; Mzm.146:2abc.7.8-9a.9bc-10; Mrk.12:35-37.


Hari ini ada pesta St.Bonifatius, Uskup dan Martir. Ia pewarta yang menanamkan iman Kristiani dan injil di Eropa Utara (terutama Belanda dan Jerman). Injil hari ini menarik, tetapi juga sulit. Sulit karena membahas tema besar yaitu Mesias. Secara tradisional orang menantikan Mesias itu akan datang dari keturunan (dinasti) Daud,. Itulah harapan yang hidup dan kuat di kalangan orang Israel. Kepercayaan dan harapan tradisional inilah yang coba dipersoalkan dan dikoreksi Yesus. Betulkah Mesias itu anak Daud? Bukankah Mesias lebih besar dari Daud? Dengan mengutip Mazmur 110:1, Yesus mengatakan bahwa Daud sendiri menyebut Mesias sebagai Tuanku. Atas dasar itu, Yesus bertanya: bagaimana mungkin Mesias itu, yang oleh Daud disebut “Tuanku,” juga sekaligus merupakan anaknya? Inilah inti pokok diskusi ini. Betul Mesias anak Daud, tetapi sekaligus lebih besar dari Daud. Menarik bahwa reaksi orang yang mendengarnya, menurut Markus, ialah mereka senang. Mereka mendengar Yesus berbicara tentang masalah Mesias dengan senang hati. Kalau kita meneliti sejarah pergerakan dinamis teologi dan khususnya Kristologi gereja purba, inilah salah satu persoalan yang ingin dikemukakan dan diperjuangkan injil-injil. Bahwa, Yesus sebagai Mesias, adalah melampaui Daud. Ia lebih besar daripada Daud. Semoga kita bisa menerima dan menghayati hal ini. Saya teringat akan stiker yang mirip stiker Harley Davidson, tetapi ternyata yang tertulis di dalamnya ialah Jesus Davidson. Ini sebuah terobosan pengakuan iman yang masuk ke dalam dunia seni dan desain.


Tidak ada komentar: