Kamis, 11 Juni 2009

MINGGU, 09 AGUSTUS 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE. Why.11:19a; 12:1.3-6a.10ab; Mzm.45:11.12ab.16; 1Kor.15:20-26; Luk.1:39-56.

Hari ini kira merayakan Hari Raya SP Maria Diangkat ke dalam kemuliaan surga. Sesungguhnya hari raya ini jatuh pada tanggal 15 Agustus. Tetapi karena tanggal 15 itu hari biasa maka, dimajukan satu minggu, sebab mungkin dalam Ekaristi tanggal 16 orang merayakan hari raya Kemerdekaan. Injil hari ini mengisahkan tentang kunjungan Maria kepada Elisabet. Ada perjumpaan antara dua perempuan. Terjadilah dialog yang terkenal itu karena sepenggal dari padanya kita pakai dalam doa salam Maria. Perjumpaan itu membawa sukacita. Ternyata sukacita itu dapat dirasakan oleh anak yang masih dalam kandungan. Ini luar biasa. Sebagai tanggapan Maria mengidungkan Magnificat yang terkenal itu. Bagi feminis ini adalah lagu wajib, lagu pembebasan. Dalam tradisi doa hidup membiara, magnifikat ini dibacakan dalam ibadat sore. Mungkin ada baiknya kalau umat menghafalnya. Sebab ini sebuah doa yang mengungkapkan puji-syukur manusia kepada Allah. Bac.I hari ini memperlihatkan satu penglihatan yang dialami Yohanes. Bait Suci Allah di surga terbuka, lalu tampaklah perempuan luar biasa. Bagi para legioner, teks ini sangat akrab sebab sering diucapkan dalam pertemuan mereka. Memang keberadaan perempuan itu terancam oleh naga, tetapi akhirnya berkat pertolongan Allah naga itu dapat dikalahkan dan perempuan itu dapat diselamatkan. Itulah Bunda Maria. Paling tidak itulah cara baca yang sangat kuat dalam tradisi gereja Katolik. Apa yang dilukiskan dalam Bac.I ditegaskan kembali dalam Bac.II: Yesus akan menjadi yang berkuasa untuk selama-lamanya. Jadi, Maria sudah memuji keagungan kuasa Allah dalam magnifikat, dan kuasa Allah itu ditampakkan secara kosmis dalam Bac.I, dan kuasa itu menjadi nyata dalam diri Yesus Kristus (Bac.II).


Tidak ada komentar: