Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE.2Kor.12:1-10; Mzm.34:8-9.10-11.12-13; Mat.6:24-34.
Hari ini ada pesta Hati Tersuci SP Maria. Pesta ini Dirayakan oleh banyak kongregasi hidup bakti. Perhatikan juga bahwa pesta ini dirayakan sesudah Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus. Jadi, hati Tersuci Maria dirayakan dan dihayati dalam konteks Kristologis. Ada beberapa hal menarik dalam Injil hari ini. Pertama, mengenai hal mengabdi: mengabdi itu hanya bisa tunggal agar bisa total. Tidak bisa mengabdi kepada dua tuan sekaligus. Kalau mengabdi dua tuan sekaligus, maka akan timbul sikap mendua dalam hati. Kemenduaan bisa menimbulkan pelbagai masalah. Kedua, mengenai kekhawatiran. Yesus meminta kita agar jangan terlalu khawatir dengan makanan, pakaian. Sebenarnya yang dimaksudkan di sini ialah sikap yang terlalu obsesif oleh makanan dan pakaian. Seakan-akan itu adalah segala-galanya. Jadi, makanan dan pakaian tetap perlu. Tetapi jangan sampai diperbudak oleh makanan dan pakaian. Apalagi sampai disesatkan oleh iklan produk makanan dan pakaian: You are what you eat. Atau You are what you eat. Keterlelaluan. Ini adalah pelecehan dan perendahan martabat manusia. Martabat manusia disejajarkan dengan makanan dan pakaian. Yesus mau mencegah pelecehan dan perendahan seperti itu. Maka menjelang akhir injil hari ini, kita mendengar Yesus mengarahkan perhatian kita ke atas. Yesus mau menjaga dan membentengi transendensi kita. Kita harus lebih terarah kepada kerajaan Allah. Segala sesuatu yang lain hanya konsekwensi dari upaya kita setia mencari kerajaan Allah. Upaya pencarian kerajaan Allah adalah wujud kita menegaskan dimensi transenden dan vertikal hidup dan seluruh keberadaan kita.
Jumat, 19 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar