Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE.Sir.48:1-4.9-11; Mzm.80:2ac,3b.15-16.18-19; Mat.17:10-13.
Hari ini hari ke-14 Adven. Ada Peringatan St.Yohana Fransiska de Chantal, SP Maria Guadalupe. Mari kita kenang mereka dalam hidup dan doa kita. Injil hari ini amat singkat. Di sini dibahas sebuah diskusi teologis yang tidak mudah diterangkan dan dipahami. Teks ini ada dalam konteks kisah besar “Yesus dimuliakan di gunung” (transfigurasi). Para murid bertanya mengenai salah satu pendapat yang beredar di masyarakat, terutama di kalangan ahli Taurat. Mereka beranggapan bahwa kedatangan Anak Manusia didahului kedatangan Elia. Itu yang menjadi pendapat umum. Rupanya Tuhan Yesus membenarkan pendapat itu. Bahkan menurut Tuhan Yesus, Elia sudah datang dengan tugas utama memulihkan segala sesuatu. Tetapi, ia tidak diterima sebagaimana mestinya. Ia tidak dikenal orang yang menantikan kedatangannya. Ini paradoksal: dinantikan tetapi tidak dikenal. Ia diperlakukan dengan kasar dan semena-mena. Para muridpun teringat akan sosok Yohanes Pembaptis. Nasib pendahulu, selama tidak ada perubahan cara hidup dan cara pandangan, alias jika tidak terjadi pertobatan/metanoia, akan terjadi juga pada Anak Manusia, bagi siapa pendahulu datang. Sebagaimana pendahulu, Anak Manusia pun tidak dikenal orang, juga diperlakukan sewenang-wenang. Ia akan menderita sengsara karena orang angkatan ini. Di depan kita terbentang model bersikap dalam menghadapi kedatangan Anak Manusia. Yaitu Model mengenal dan peduli. Juga ada model sikap tidak mau tahu. Semoga kita bisa memilih kita ada di mana? Saya berharap kita sekalian berada pada jalur yang benar.
Jumat, 11 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar