OLEH: FRANSISKUS BORGIAS M.
PENELITI CCRS (CENTER FOR CULTURAL AND RELIGIOUS STUDIES) FAKULTAS FILSAFAT UNPAR BANDUNG
BcE.Kis.14:21b-27; Mzm.145:8-9.10-11,12-13b; Why.21:1-5a; Yoh.13:31-33a,34-35.
Injil hari ini mengisahkan tentang Perintah Baru, novum mandatum, yang biasanya dibacakan pada Kamis Putih. Tuhan Yesus memberi perintah baru kepada muridNya. Inti perintah baru itu ialah agar para murid saling mengasihi. Mana aspek barunya? Bukankah perintah saling mengasihi itu adalah perintah lama? Barunya harus dilihat dalam modelnya: sama seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian pula kamu harus saling mengasihi. Jadi, para murid diminta saling mengasihi menurut model kasih Kristus. Lalu apa model kasih Kristus itu? Model kasih Kristus ialah model kasih satu arah: Kristus telah mengasihi kita. Maka kita pun mengasihi sesama seperti Kristus mengasihi kita. Kita tidak boleh menunggu kasih orang lain, melainkan kita yang terlebih dahulu mengasihi, menampakkan kasih. Apakah orang lain menerima atau membalasnya, itu bukan urusan kita untuk menuntutnya sebagai hak. Kewajiban kita hanyalah mengasihi. Karena terdorong kasih itulah Paulus dan Barnabas berkeliling mewartakan Yesus, membangun jemaat, menguatkan iman mereka. Tanpa kasih sulit dibayangkan bahwa Paulus mampu dan mau melakukan hal itu. Itu yang dapat kita baca dari Bac.I. Dalam Bac.II, kita mendengar warta tentang langit dan bumi yang baru. Di sana Allah berkenan tinggal di tengah dan bersama umatNya; hal itu mendatangkan sukacita besar dan tidak akan ada lagi kesusahan dan kepedihan, dukacita. Allah menjadikan segala sesuatu baru. Semuanya itu terjadi dalam dan karena kasih, sebab Deus charitas est.
BANDUNG, 15 MARET 2010
SIS B, CCRS FF-UNPAR BANDUNG
Selasa, 16 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar