OLEH: FRANSISKUS BORGIAS M.
TEOLOG DAN PENELITI CCRS
(Center for Cultural and Religious Studies)
FAKULTAS FILSAFAT UNPAR BANDUNG
BcE. Yes.49:1-6; Mzm.139:1-3,13-14ab,14c-15; Kis.13:22-26; Luk.1:57-66,80.
Hari ini hari raya kelahiran S.Yohanes Pembaptis. Hari ini menjadi sangat istimewa bagi saya karena hari ini hari lahir puteri saya dan karena itu diberi nama sama. Injil hari ini amat terkenal dan kita akrab dengan teks itu. Dalam hidup ini selalu ada kemungkinan Tuhan mengerjakan mukjizat yang melampaui pikiran kita. Selalu ada orang yang tidak dapat dan tidak mau menerima adanya kemungkinan itu. Salah satu orang seperti itu ialah Zakaria. Karena itu ia mengalami peristiwa tragis-dramatis: menjadi bisu sejak kabar perkandungan Elisabet di masa tuanya. Masuk akal, karena dirinya yang sudah “mati pucuk” dan isterinya yang “kering sumber” tidak mungkin lagi mendapat anak di masa tua. Tetapi Tuhan punya rencana lain. Elisabet mengandung. Tidak main-main: Zakaria kelu selama Sembilan bulan. Ketika anak itu lahir, barulah ia bisa bicara kembali. Perhatikan bahwa kata-kata pertama yang terucap dari bibirnya ialah untaian kidung: Kidung Zakaria yang terkenal itu (walau tidak menjadi bagian dari injil hari ini). Bc.II menyinggung hal ini secara singkat terutama mengenai karyanya yang mewartakan tobat. Campur tangan istimewa Allah dalam hidup Yohanes, sudah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama. Allah memanggil dia sebelum ia lahir. Seperti dikatakan dalam Bc.I: TUHAN memanggil aku sejak dari kandungan, dan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku. Jelas ini penyelenggaraan ilahi yang luar biasa bagi Yohanes dan bagi kita semua juga.
SIS B
CCRS FF UNPAR BANDUNG
Jumat, 14 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar