OLEH: FRANSISKUS BORGIAS M.
TEOLOG DAN PENELITI CCRS
(Center for Cultural and Religious Studies)
FAKULTAS FILSAFAT UNPAR BANDUNG
BcE. Za.12:10-11; 13:1; Mzm.63:2abcd,2e-4,5-6,8-9; Gal.3:26-29; Luk.9:18-24.
Injil hari ini sangat terkenal. Ia membentangkan di hadapan kita tiga pokok penting. Pertama, mengenai pengakuan Petrus. Pengakuan ini diawali dengan dialog antara Yesus dan para muridNya. Ia menanyai mereka tentang pendapat orang mengenai Dia. Ternyata ada beragam jawaban dan pandangan mengenai Kristus. Itu yang disebut keragaman kristologis dalam Perjanjian Baru. Tetapi di tengah keragaman itu para murid dituntut untuk memegang satu pengakuan pokok bagi mereka. Petrus melakukan hal itu dengan pengakuan: Engkaulah, “Mesias dari Allah.” Kedua, mengenai pemberitahuan pertama tentang sengsara Yesus: Ia akan menanggung banyak penderitaan, ditolak, dibunuh, tetapi kemudian dibangkitkan. Ketiga, mengenai syarat mengikuti Yesus. Menarik bahwa poin ketiga ini dikaitkan penginjil dengan poin kedua. Nubuat mengenai sengsara dikaitkan langsung dengan tuntutan menjadi murid. Syarat satu-satunya ialah kerelasediaan dan kemampuan untuk memikul salibnya setiap hari dan mengikuti Tuhan. Ini sangat penting karena ini yang menjadi penjamin shalom bagi kita. Dengan caranya sendiri Paulus melukiskan kenyataan ini dalam Bc.II: kita semua yang sudah dibaptis, pasti telah mengenakan Kristus. Maka melalui iman di dalam Yesus Kristus, kita semua adalah anak-anak Allah. Melalui Yesus kita mendapat rahmat penebusan. Hal itu sudah dinubuatkan juga dalam Perjanjian Lama: Pada waktu itu akan terbuka suatu sumber bagi keluarga Daud dan bagi penduduk Yerusalem untuk membasuh dosa dan kecemaran (Bc.I).
SIS B
CCRS FF UNPAR BANDUNG
Jumat, 14 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar