Sabtu, 15 Mei 2010

MINGGU, 27 JUNI 2010

OLEH: FRANSISKUS BORGIAS M.
TEOLOG DAN PENELITI CCRS
(Center for Cultural and Religious Studies)
FAKULTAS FILSAFAT UNPAR BANDUNG
BcE. 1Raj.19:16b,19-21; Mzm.16:1-2a,5,7-8,9-10,11; Gal.5:1,13-18; Luk.9:51-62.




Ada beberapa hal yang disampaikan injil kepada kita hari ini. Pertama, mengenai sikap Yesus terhadap Samaria. Dilukiskan bahwa dalam perjalananNya ke Yerusalem, Ia menugaskan para muridNya agar mampir di desa Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu. Tetapi orang Samaria menolak mereka karena tahu bahwa mereka sedang dalam perjalanan ke Yerusalem. Para murid marah lalu mohon ijin kepada Yesus agar diperkenankan mengutuk kota itu. Tetapi Yesus tidak memperkenankan hal itu: Jika ada penolakan, janganlah menimbulkan masalah. Lebih baik pergi ke tempat lain dan mencari kemungkinan lain di sana. Itulah pelajaran yang penting dan berharga bagi kita. Kedua, mengenai beberapa segi dalam hal mengikuti Yesus. Salah satunya: Jika mau mengikuti Yesus, jangan berharap untuk menjadi kaya dan hidup mewah, sebab Yesus tidak mempunyai apa-apa. Yang lain: mengikuti Yesus harus total, sehingga tidak ada alasan untuk kembali. Segi yang lain lagi: mengikuti Yesus harus konsisten dan tegas. Kalau kita mengikuti Yesus, kita dipanggil menjadi orang merdeka. Tetapi jangan sampai kita menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk hidup dalam dosa. Melainkan kita harus hidup dalam saling melayani (Bc.II). Dalam Bc.I kita membaca mengenai kisah panggilan Elisa. Begitu ia dipanggil Elisa mengikuti Elia dan menjadi abdi bagi sang Abdi Allah itu. Ia menjadi abdi bagi sang Abdulah. Itulah martabat Elisa yang kiranya dapat menjadi ilham bagi kita semua.


SIS B
CCRS FF-UNPAR BANDUNG

Tidak ada komentar: