Minggu, 16 Mei 2010

MINGGU, 11 JUNI 2010

OLEH: FRANSISKUS BORGIAS M.
DOSEN DAN PENELITI CCRS
(Center for Cultural and Religious Studies)
FAKULTAS FILSAFAT UNPAR BANDUNG
BcE. Ul.30:10-14; Mzm.69:14,17,30-31,33-34,36ab,37 (Mzm.19:8,9, 10,11; Kol.1:15-20; Luk.10:25-37
.



Injil hari ini terkenal: orang Samaria yang baik hati. Injil dimulai dengan dialog Yesus dengan ahli Taurat tentang syarat memperoleh hidup kekal. Yesus menjawab dengan pertanyaan balik tentang perintah Taurat. Syarat itu adalah perintah kasih kepada Tuhan dan sesama. Yesus tahu hal itu. Orang Farisi itu juga tahu. Tetapi itu barulah pengetahuan (rasional, teoretis). Yesus menantang orang itu untuk mewujudkan apa yang rasional-teoretis menjadi praksis, menjadi perbuatan. Di situ muncul soal baru, menyangkut definisi sesama: Siasa sesama? Menarik bahwa Yesus tidak memberi jawaban teoretis, melainkan memberi perumpamaan. Ada orang menjadi korban perampokan dalam perjalanan dari Yerusalem ke Yeriko. Mula-mula lewat imam. Ia tidak mau menolong, bahkan terkesan menghindar karena ia “melewatinya dari seberang jalan.” Lalu lewat seorang Lewi. Juga berbuat sama: lewat dari seberang jalan. Tidak sudi mendekati, melihat yang terjadi. Menjauhi korban. Lalu lewat seorang Samaria. Berbeda dengan kedua orang terdahulu, orang Samaria ini punya hati, karena ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan, misericordia, hati yang merasa perih, berperih-hati, prihatin. Orang inilah sesama dari korban perampokan itu. Orang Farisi menebak dengan tepat. Sekali lagi Yesus menantang mereka untuk berbuat seperti itu dan tidak hanya membiarkan hukum ada dalam alam teoretis di awang-awang. Agak sulit melihat kaitan Injil dan Bc.II. Sebaiknya kita melihat dulu Bc.I. Perintah Allah untuk berbuat baik dan kasih, sesungguhnya ada dalam hati kita. Tidak terlalu jauh di seberang lautan, juga tidak tergantung tinggi di awan (sebagai pengetahuan teoretis spekulatif) melainkan ada dalam hati. Itulah yang diingatkan Yesus kepada kita dalam injil hari ini. Kristus sumber utama hukum kita. Siapa Yesus itu? Dia adalah gambar Allah yang kelihatan, sebagaimana dibentangkan dalam Bc.II, dalam madah keutamaan Kristologis yang terkenal itu.


SIS B
CCRS FF UNPAR BANDUNG

Tidak ada komentar: