OLEH: FRANSISKUS BORGIAS M.
TEOLOG DAN PENELITI CCRS
(Center for Cultural and Religious Studies)
FAKULTAS FILSAFAT UNPAR BANDUNG
BcE. Kis.12:1-11; Mzm.34:2-3,4-5,6-7,8-9; Mzm.34:2-3,4-5,6-7,8-9; 2Tim.4:6-8,17-18; Mat.16:13-19.
Hari ini hari raya St.Petrus dan St.Paulus. Sudah menjadi kebiasaan dalam tradisi liturgis gereja bahwa kedua rasul agung ini dirayakan bersama. Injil hari ini membentangkan beberapa hal penting. Pertama, pengakuan Petrus. Bagian ini sangat terkenal. Petrus mengucapkan pengakuan imannya yang terkenal: Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup. Pengakuan itu muncul di tengah keragaman pemahaman orang akan Yesus (pemahaman Kristologis yang jamak). Tetapi para murid harus mampu memilih salah satu. Petrus sudah melakukan itu bagi kita semua. Itu sebabnya dalam bagian kedua, Yesus memuji Petrus. Dalam hal ini Matius berbeda dari kedua injil Sinoptik. Mereka hanya sampai pada pengakuan Petrus. Matius melangkah lebih lanjut: pujian Yesus kepada Petrus. Menurut Yesus, Petrus dapat sampai kepada pengakuan iman karena digerakkan Bapa. Jadi, karunia beriman pun adalah rahmat Allah. Bukan karena daya kekuatan sendiri. Pengakuan iman itu dikaitkan Yesus dengan Petrus sebagai pribadi, bukan karena jabatannya. Sebab Yesus menyapa Petrus tidak dengan gelar atau jabatannya, melainkan dengan nama pribadinya: Simon anak Yunus. Petrus diberi kuasa dan otoritas. Bagi kita orang Katolik inilah awal tradisi kuasa Paus Roma, authoritas petrini. Lalu Paulus? Tidak disebut di sini. Tetapi ini berawal dari tradisi Roma yang memandang bahwa kedua tokoh gereja purba ini, yang sangat berjasa bagi gereja, sama-sama menjadi martir di Roma. Maka keduanya diberi tempat yang satu dan sama dalam pengenangan dan perayaan liturgis gereja.
SIS B
CCRS UNPAR BANDUNG
Sabtu, 15 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar