OLEH: FRANSISKUS BORGIAS M.
DOSEN TEOLOGI DAN PENELITI CCRS
(Center for Cultural and Religious Studies)
FAKULTAS FILSAFAT UNPAR BANDUNG
BcE.Kis.8:1b-8; Mzm.66:1-3a,4-5,6-7a; Yoh.6:35-40.
Injil hari ini dimulai dengan bagian akhir dari injil kemarin, yaitu wahyu Yesus sebagai roti kehidupan. Yesus sudah bisa melihat dan menilai motif kedatangan orang banyak itu kepadaNya. Rupanya mereka datang bukan untuk menjadi percaya, melainkan hanya datang untuk sekadar menjadi penonton yang pasif saja. Itu sebabnya Yesus berkata: “Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya.” Tidak ada metanoia di sana. Tidak ada perubahan hidup. Tidak ada pembalikan nilai-nilai. Boleh jadi memang ada juga model orang seperti ini, yang datang hanya sebagai penggembira saja dalam hidup beriman, dan menjemaat. Tidak lebih dari itu. Tetapi sekaligus juga Tuhan menyiratkan bahwa ada yang memang sungguh datang untuk percaya kepadaNya. Tentang mereka ini Yesus menegaskan mengenai nasib mereka: mereka tidak akan disia-siakan. Injil sendiri mengatakan demikian: “Semua yang diberikan Bapa kepadaku akan datang kepada-Ku, dan siapa saja yang datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.” Di sini kita temukan satu kebenaran iman dan teologis: bahwa keinginan untuk datang kepada Yesus itu adalah sebuah anugerah. Itu sebabnya Yesus tidak akan menyia-nyiakan mereka karena Yesus mau melakukan kehendak Bapa yang telah mengutus-Nya. Kehendak Bapa yang mengutus itu sangat jelas ditegaskan di sini: yaitu siapa saja yang diberikan Bapa kepada Dia, tidak akan ada yang hilang. Sebaliknya mereka akan dibangkitkan Tuhan pada akhir jaman. Mereka akan mendapat hidup yang kekal. Dan hidup yang kekal itu dimulai dengan peristiwa pembangkitan itu pada akhir jaman. Ya, hari ini mari kita sekali lagi membawa seluruh diri dan hidup kita kepada Yesus, mempersembahkan dan mempercayakannya sepenuhnya kepada penyelenggaraan Dia saja.
Rabu, 12 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar