OLEH: FRANSISKUS BORGIAS M.
LAY THEOLOGIAN DAN PENELITI CCRS
CENTER FOR CULTURAL AND RELIGIOUS STUDIES
FAKULTAS FILSAFAT UNPAR BANDUNG
BcE. Keb.18:6-9; Mzm.33:1,12,18-19,20,22; Ibr.11:1-2,8-19; Luk.12:32-48.
Injil hari ini memberi beberapa nasihat hidup. Pertama, nasihat agar jangan takut mengarungi hidup ini (ay.32). Dengan kata lain, orang harus hidup oleh, karena, dan dalam iman. Kedua, nasihat untuk memberi sedekah dari harta milik. Harta milik harus berfungsi sosial-komunal-karitatif. Ketiga, nasihat untuk mencari harta surgawi, rohani, yang selalu dekat dan melekat pada kita: di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Keempat, nasihat berjaga-jaga (ikat pinggang terikat, pelita bernyala). Orang yang didapati berjaga, dianggap berbahagia (ay.37.43). Hamba seperti ini akan diberi imbalan kepercayaan tinggi. Tetapi ada antagonis hamba ini, yaitu hamba jahat: berbuat jahat justru karena tuannya tidak ada di tempat. Hamba seperti ini akan dihukum. Dari sini keluar prinsip moral sebagai muara ajaran Yesus: Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut. Hidup dari, oleh, dalam, dan berdasarkan iman, itulah yang dibentangkan dalam Bac.II dengan memberi beberapa model orang beriman dalam Perjanjian Lama (Abraham, Sara). Hidup jadi bermakna karena iman. Teladan hidup beriman itu jugalah yang secara singkat disinggung dalam Bac.I.
BANDUNG, JUNI 2010
SIS B, CCRS FF-UNPAR BANDUNG
Rabu, 16 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar