Minggu, 11 Juli 2010

MINGGU, 20 JUNI 2010

OLEH: FRANSISKUS BORGIAS M.
LAY THEOLOGIAN DAN PENELITI GESER INSTITUTE DAN CCRS FF UNPAR BANDUNG
CENTER FOR CULTURAL AND RELIGIOUS STUDIES UNPAR BANDUNG
Bc.E. Za.12:10-11; 13:1; Mzm.63:2abcd,2e-4,5-6,8-9; Gal.3:26-29; Luk.9:18-24.




Hari ini Hari Minggu Biasa Pekan XII. Injil hari ini sangat terkenal. Ia membentangkan di hadapan kita tiga pokok penting. Pertama, mengenai pengakuan Petrus. Pengakuan ini diawali dengan dialog antara Yesus dan para muridNya. Ia menanyai mereka tentang pendapat orang mengenai Dia. Ternyata ada beraneka-agam jawaban dan pandangan mengenai Kristus. Itu yang disebut keragaman kristologis dalam Perjanjian Baru. Tetapi di tengah keaneka-ragaman itu para murid dituntut untuk memegang satu pengakuan pokok bagi mereka. Petrus melakukan hal itu dengan pengakuan imannya yang terkenal itu: Engkaulah, “Mesias dari Allah.” Kedua, di sini kita juga menemukan pemberitahuan pertama tentang sengsara Yesus: bahwa Ia akan menanggung banyak penderitaan, ditolak, dibunuh, tetapi kemudian dibangkitkan. Ketiga, mengenai syarat mengikuti Yesus. Menarik bahwa poin ketiga ini dikaitkan dengan poin kedua (sengsara). Memang nubuat sengsara dikaitkan langsung dengan tuntutan menjadi murid. Apa yang mau dikatakan dengan itu? Yaitu syarat satu-satunya ialah kesediaan dan kemampuan memikul salib setiap hari dan mengikuti Tuhan. Ini sangat penting karena ini yang menjadi penjamin shalom bagi kita. Dengan caranya sendiri Paulus melukiskan kenyataan ini dalam Bc.II: kita semua yang sudah dibaptis, pasti telah mengenakan Kristus. Maka melalui iman dalam Yesus Kristus, kita semua adalah anak-anak Allah. Melalui Yesus kita mendapat rahmat penebusan. Hal itu sudah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama: Pada waktu itu akan terbuka suatu sumber bagi keluarga Daud dan bagi penduduk Yerusalem untuk membasuh dosa dan kecemaran (Bc.I).


BANDUNG, 12 JULI 2010
SIS B, GESER INSTITUTE BANDUNG.

Tidak ada komentar: