Minggu, 15 November 2009

KAMIS, 24 DESEMBER 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE. Misa sore (pkl.17-20). Yes.62:1-5; Mzm.89:4-5;16-17.22-25; Kis.13:16-17.22-25; Mat.1:1-25 (18-25).


Bc.I berbicara tentang tindakan Tuhan atas Sion yang mau menyelamatkannya. Tuhan tidak tenang sampai Sion hidup kembali dan bersinar. Itulah yang sumber sukacita dan tenteram. Itulah yang terjadi hari ini: Yesus, keselamatan Tuhan, lahir bagi kita di Betlehem, kota Daud. Bc.II berbicara tentang pidato Paulus. Di situ ia secara singkat mengisahkan sejarah keselamatan Perjanjian Lama. Sejarah itu berpuncak pada Yesus (ay.23). Dalam Injil dikisahkan tentang kisah kelahiran Yesus. Kita dengar kisah menarik, Yusuf mendapat kabar malaekat Tuhan. Jadi, tidak hanya Maria yang mendapat kabar dari malaekat Tuhan (doa Angelus). Isi kabar baik itu ialah Imanuel, Allah beserta kita. Imanuel itulah yang lahir hari ini di kota Daud. Ia yang lahir hari ini, diberi nama Yesus. Ia adalah penyelamat, kaarena Ia anak Allah. Reaksi Yusuf: ia taat. Yusuf mempunyai fiat sendiri. Semoga kita dapat menjadi orang yang taat dalam hidup iman.

MINGGU, 20 DESEMBER 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE. Mi.5:2-5a; Mzm.80:2ac.3b.15-16.18-19; Ibr.10:5-10; Luk.1:39-45.



Bc.I bernubuat tentang kelahiran penyelamat dari seorang perempuan. Penyelamat itu “...akan bertindak dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan TUHAN, dalam kemegahan nama TUHAN Allahnya.” Menurut kita itulah Yesus Kristus. Bc.II berbicara tentang persembahan sempurna. Apa itu? Itulah persembahan tubuh dan darah Yesus. Persembahan itulah yang kini satu-satunya berkenan kepada Bapa. Mengapa? Karena Yesus melakukan itu demi taat kepada Bapa dalam melakukan kehendak, rencana, dan perintah Allah. Persembahan Yesus itu adalah persembahan abadi dan kekal, karena dipersembahkan satu kali dan untuk selamanya. Injil hari ini berkisah tentang Maria mengunjungi Elisabet. Kunjungan itu membangun dan mempererat relasi yang hidup dan menghidupkan. Anak masa depan pun bereaksi: melonjak kegirangan. Elisabet mengatakan Maria berbahagia, karena ia percaya kepada Allah. Jadi, ini adalah gambaran iman yang membahagiakan. Semoga kita juga seperti itu.

Jumat, 13 November 2009

SABTU, 14 NOVEMBER 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE. Keb.18:14-16.19:6-9; Mzm.105:2-3.36-37.42-43; Luk.18:1-8.



Hari ini ada Peringatan wajib SP.Maria, Bunda Penyelenggara Ilahi, Peringatan wajib St.Nikolaus Tavelic, Yosef Pignatelli. Mari kita mengenang mereka dalam hidup dan doa kita masing-masing. Injil hari ini, memberi nasihat kepada kita mengenai doa, yaitu bahwa kita harus berdoa dengan tidak jemu-jemu. Dalam istilah teologi hal itu diungkapkan sbb: oratio continua (continual prayer). Ya, kita memang tidak pernah boleh berhenti berdoa. Doa adalah nafas hidup kita. Kita akan mati kalau kita tidak berdoa. Berdoa adalah struktur dasar hidup dan keberadaan kita. Karena menyadari arti pentingnya berdoa dan doa terus-menerus itu, maka Yesus pun mengajarkan hal itu dengan memakai perumpamaan. Ada seorang janda yang dengan tekun, dan bahkan tidak tahu malu, menuntut kepada seorang hakim, agar hakim itu mengurus perkaranya. Hakim itu kejam, bengis, dan apatis. Ia mau menyepelekan si janda itu. Tetapi ternyata akhirnya hati si hakim itu luluh juga, sehingga ia akhirnya mau mengurus perkara si janda itu. Hal itulah yang mau dipakai Yesus sebagai perumpamaan tentang doa. Seperti halnya hakim itu, Allah pun akan membenarkan orang pilihanNya tepat pada waktunya. Allah tidak pernah menunda-nunda dalam bertindak. Semoga itu juga dapat menjadi pengalaman kita semua.

Kamis, 12 November 2009

JUM'AT, 13 NOVEMBER 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE. Keb.13:1-9; Mzm.19:2-3.4-5; Luk.17:26-37.



Hari ini ada Peringatan wajib Beato Eugenius Bossilkov, Pesta St.Fransiska Xaverius Cabrini, Aloisius Versiglia, Callistus Caravario, Didakus dari Alkala, Agostina, Stanislaus Kostka. Marilah kita mengenang mereka dalam hidup dan doa kita masing-masing. Injil hari ini, membentangkan di hadapan kita sesuatu yang sulit. Tetapi saya dapat menyederhanakannya demikian. Kita harus selalu siap-sedia dan sadar akan hidup kita sekarang dan di sini. Jangan sampai kita terlena sehingga kita tidak sadar dan tidak siap akan datangnya hari pengadilan, hari murka (Dies Irae). Untuk menjelaskan hal itu, Yesus mengutip dua situasi dalam Perjanjian Lama. Pertama, situasi sebelum air Bah. Orang hidup seperti biasa. Tetapi hanya Nuh yang siap menghadapi sebuah bencana, pengadilan ilahi. Kedua, situasi sebelum kehancuran Sodom dan Gomorah. Orang hidup seperti biasa, tenggelam dalam rutinitas, bahkan dalam dosa. Tetapi hanya Lot yang siap menghadapi sebuah bencana, pengadilan ilahi. Pengadilan itu datang begitu saja secara tiba-tiba. Dan kita tidak diberi kesempatan untuk menunda-nunda. Maka kita harus menyongsongnya, apa pun keadaan kita. Itulah yang menjadi nasihat injil bagi kita hari ini. Semoga kita mampu menerima dan menghayatinya, kini dan di sini dalam hidup kita masing-masing.

Rabu, 11 November 2009

KAMIS, 12 NOVEMBER 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE. Keb.7:22-8:1; Mzm.119:89.90.130.135.175; Luk.17:20-25.



Hari ini Peringatan wajib St.Yosafat, uskup dan Martir. Ada peringatan fakultatif St.Theodorus Studites, seorang Abas. Mari kita mengenang mereka dalam hidup dan doa kita masing-masing. Injil hari ini, berbicara tentang teologi kehadiran Kerajaan Allah dan kedatangan Anak Manusia. Mungkin ini sebuah rasa keinginantahu manusia: kapan kerajaan Allah itu datang? Jawaban Yesus jelas: Ia datang tanpa tanda-tanda, apalagi yang heboh. Maka jangan cepat percaya kalau ada orang yang menggembar-gemborkan kedatangan itu. Mengapa? Karena menurut Yesus, Kerajaan Allah itu sudah ada dan hadir di tengah kita. Sesudah itu, injil berbicara tentang kedatangan Anak Manusia. Ia juga datang dengan tidak disangka-sangka. Maka tidak ada orang yang dapat mengklaim kedatanganNya, atau melihat tanda-tandanya. Itu semua hanya bohong belaka. Kalau ada orang seperti itu, jangan percaya. Ia hanya tukang catut eskatologi. Itu nasihat Yesus. Lalu bagaimana kedatangan Anak Manusia? Ia datang, tiba begitu saja. Maka kita hanya perlu bersiap-siap agar tidak terkejut menerima, menyongsong, dan menyadari kedatangan dan kehadiranNya. Di sini muncul sebuah teologi Anak Manusia yang unik. Yaitu bahwa Anak Manusia akan menanggung banyak penderitaan terlebih dahulu dan ditolak oleh angkatan ini. Sesudah itu ia akan dimuliakan. Bagaimana dengan kita? Semoga kita siap-siaga menerima kedatangan dan kehadiranNya, dan tidak sampai menolakNya karena tidak mengenalNya.

RABU, 11 NOVEMBER 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE. Keb.6:1-11; Mzm.82:3-4.6-7; Luk.17:11-19.



Hari ini ada Peringatan wajib St.Martinus dari Tours. Mari kita mengenang dia dalam hidup dan doa kita masing-masing. Injil hari ini, sangat terkenal karena ia berkisah tentang kesepuluh orang kusta. Kita semua hafal kisah ini. Tetapi baiklah kita sekali lagi dan terus mengisahkannya dalam rangka mengais makna baru. Dikisahkan bahwa ada sepuluh orang kusta datang kepada Yesus. Mereka dengan memelas, memohon agar disembuhkan. Yesus tidak segera menyembuhkan mereka, melainkan menyuruh mereka menghadap imam-imam. Sebab waktu itu, para imam yang menetapkan apakah mereka sembuh dan boleh kembali ke tengah masyarakat. (selama terkena kusta, mereka jadi sampah masyarakat). Saya bayangkan mereka ragu. Tetapi mereka lakukan. Betul. Di tengah jalan terjadi mukjizat. Tetapi hanya satu yang kembali berterima kasih. Itu orang Samaria. Kebanyakan kali kita bersikap seperti sembilan orang itu: Mengalami banyak mukjizat dalam hidup, tetapi lupa berterima kasih kepada Tuhan. Keselamatan datang dan terjadi atas satu orang itu, sebab hanya kepada dia sajalah terucap kalimat ini: Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau. Bagaimana dengan anda? Semoga anda berada pada jalur yang benar.

Selasa, 10 November 2009

SELASA, 10 NOVEMBER 2009

Oleh: Fransiskus Borgias M.
BcE. Keb.2:23-3:9; Mzm.34;2-3.16-17.18-19; Luk.17:7-10.



Hari ini ada Peringatan wajib St.Leo Agung, seorang Paus dan Pujangga Gereja. Mari kita mengenang dia dalam hidp dan doa kita. Injil hari ini, berbicara tentang tuan dan hamba. Di sini disinggung mengenai relasi yang ada dan hidup di antara tuan dan hamba. Hamba melayani tuannya. Hamba dalam segala hal mengutamakan sang tuan. Ia tidak boleh mengutamakan dirinya sendiri. Apa yang mau disampaikan Yesus melalui injil ini? Yesus hanya mau menyampaikan sebuah pesan moral-sosial, bahwa kita harus melakukan segala tugas kita dengan tekun dan setia seperti seorang hamba melakukan tugas dan pekerjaannya. Bahkan setelah kita, sebagai hamba dan dalam kesadaran sebagai hamba, melakukan pekerjaan kita, jangan sampai merasa diri bangga. Mungkin juga menjadi sombong dan tidak tahu diri. Selalu ada kemungkinan seperti itu. Untuk mencegah terjadinya hal itu, Yesus menasihatkan bahwa setelah melakukan tugas mulia, kita harus selalu merasa sebagai hamba yang tidak berguna, yang hanya melakukan tugas dan kewajiban saja. Mungkin hal ini amat sulit bagi kesadaran individual manusia modern. Tetapi itulah etika sosial yang dibentangkan injil. Injil selalu menantang, menantang kita melakukan apa saja yang melawan arus. Semoga kita berani menerima dan menghayati tantangan itu.