Oleh: Fransiskus Borgias M. (EFBE@fransisbm)
BcE: Yer.11:18-20; Mzm.7:2-3.9bc-10.11-12; Yoh.7:40-53.
Kontroversi Yesus terus berlanjut. Itu yang kita dengar dari Injil hari ini. Paling tidak ada beberapa versi pendapat mengenai Yesus. Pertama, ada yang berkata, Dia ini benar-benar nabi yang akan datang. Kedua, ada yang berpendapat, Ia ini Mesias. Ketiga, ada yang menyangkal kemesiasan Yesus. Tetapi alasannya amat diskriminatif: Mesias tidak datang dari Galilea. Mesias harus datang dari Yudea, dari Betlehem, sebab Mesias itu berasal dari keturunan Daud. Pertikaian berlanjut ke level lebih tinggi. Sebab ketika utusan pemuka jemaat kembali kepada mereka yang mengutusnya, mereka bertanya: Mengapa Ia tidak kamu bawa? Ternyata jawaban mereka ini menunjukkan bahwa mereka terkagum-kagum dan percaya kepada Dia. Itu sebabnya orang Farisi melecehkan mereka: Apakah kamu juga telah disesatkan orang itu? Inti pertikaian memuncak, sebab screening mengenai efek penyesatan itu mulai masuk ke dalam lapisan paling elit kepemimpinan Yahudi: Adakah seorang di antara pemimpin yang percaya kepadaNya? Atau adakah seorang Farisi yang sudah terpengaruh olehNya? Pertanyaan menantang ini menyebabkan Nikodemus tampil. Ia bertanya mengenai hak prosedural seorang yang dicurigai. Justru karena itu Nikodemus juga dicurigai. Ia juga dilecehkan dan dituduh sebagai pengikut orang Galiela itu. Sesungguhnya pelecehan seperti itu masih ada juga hingga dewasa ini. Tinggal bagaimana kita menyikapinya. Semoga kita berada pada jalur yang benar.